Buy template blogger

Bawaslu Kabupaten Sumbawa Gelar Rapat Rencanakan Kampung Anti Politik Uang

Foto : Bawaslu Kabupaten Sumbawa saat rapat berlangsung (Bumigoranew.com/ist).


Bumigoranews.com (Kabupaten Sumbawa)-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumbawa, merencanakan terbentuknya Kampung Anti Politik Uang. Langkah ini guna mewujudkan Pemilu bersih dan meningkatkan partipasi pemilih.

Sebanyak tiga desa akan menjadi percontohan Kampung Anti Politik Uang tersebut. Diantaranya Desa Kakiang, Desa Mama dan Desa Leseng. Memantapkan terobosan ini, Bawaslu Sumbawa pun terus melakukan pertemuan bersama pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa dan pihak ketiga desa percontohan dimaksud, rapat tersebut berlangsung di ruang rapat Bawaslu Kabupaten Sumbawa, Selasa (12/11/19).

“Ketiga Desa ini merupakan Desa yang akan dijadikan percontohan untuk “Kampung Pengawasan Partisipatif dengan konsep Kampung Anti politik Uang dengan pendekatan Kearifan Budaya Lokal,” ujar Ketua Bawaslu Sumbawa, Syamsi Hidayat S.IP yang memimpin rapat didampingi anggota Bawaslu Sumbawa, Hamdan S.Sos.I, Agusti S.Pd.I dan Ruslan S.Pd serta Koorsek Bawaslu Sumbawa, Edy Ramly S.AP.

Ketua Bawaslu atau pria yang akrab disapa Syamsi itu dalam tanggapannya, Kades Mama, Kades Leseng dan Kades Kakiang yang hadir sangat antusias menyambut kegiatan ini. Mereka berencana mengundang masyarakat sebanyak mungkin agar bias berinteraksi langsung dengan Bawaslu, khususnya tentang pengawasan-pengawasan dalam Pilkada nanti. Selain itu, Desa Mama juga berencana menampilkan atraksi Rebana Ode dan Syalawatan."Tuturnya.

Sedangkan dari Desa Leseng yang diwakilikan Ketua Karang Tarunanya, lanjut Syamsi, berencana akan menampilkan atraksi Teatrikal tentang Pemilu anti politik uang.

Sementara itu Kordiv Pengawasan Bawaslu Sumbawa, Hamdan S.Sos.I menjelaskan, konsep Kampung Anti Politik Uang nantinya akan mengunakan kearifan budaya local. Dimana hal ini sesuai dengan adat Samawa yaitu Adat Bersendi Ko Sara dan Sara Bersendi Ko Kitabullah, sehingga tercipatanya masyarakat dan sifat yang sesuai dengan falsafah Samawa yaitu  “Ketaket Ko Nene , Ketakit Boat Lenge”.Ungkapnya.

“Hal inilah yang ingin kita ciptakan sehingga program program Kampung Partisipatif  sebelumnya seperti Kelurahan Brang Biji, Desa Kakiang, Desa Sebasang, Desa Lantung dan Desa Sebeok yang pada Pemilu sebelumnya juga sudah dijadikan contoh Kampung Pengawas Partisipatif. Sehingga bisa dijadikan  sebagai contoh agar terciptanya demokrasi yang Jurdil dan Berintegritas,” tambahnya. (red).
Older Posts
Newer Posts

Post a Comment

deskripsi gambar

Ads Single Post 4

deskripsi gambar