Mataram
Sosial
Mataram (Bumigoranews.com)-Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang terdiri dari dua pulau yakni pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Kekayaan alam dan keindahan nya membuat provinsi ini menjadi sorotan dunia. Dengan memiliki banyak tempat destinasi wisata mulai dari pantai, Gili, hingga air terjunnya membuat provinsi ini begitu diminati oleh para wisatawan.
Ketua LTNNU PWNU NTB, mengatakan Nusa Tenggara Barat sudah lama dikenalkan sebagai wisata halal "halal tourism", karena sering disebut sebagai pulau 1001 masjid. Hotelnya pun hampir mencapai 1000 hotel di NTB. Namun sayang budaya literasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah tidak begitu diperhatikan.
"Kita sudah diperkenalkan ke dunia internasional, bahwa NTB adalah wisata halal. Dimana dengan adanya ribuan masjid, dan ribuan hotel. Tapi, kita masih kurang memperhatikan budaya literasi di NTB ini. Harusnya pemerintah daerah menginisiasi itu," ucap Suaeb Qury
Artinya NTB harus mencerminkan adanya membangun jendela dunia pariwisata yang melek juga dengan literasi. Tapi kita selalu dikejutkan dengan images masih tidak terkontrol nya peredaran narkoba di NTB. Zona merah ancaman teroris.
"Kita butuh satu cara pandang dan wawasan masyarakat melek dengan dunia itu. Caranya? Membumikan dunia literasi dengan pandangan Islam Rahmatan Lil'aalamiin. Kita taruh juga buku-buku bacaan tentang bahaya narkoba, bahaya terorisme dan radikalisme, baik di hotel-hotel atau di tempat umum lainnya. Supaya ada counter untuk wawasan mereka." kata Ketua LTNNU NTB.
Oleh karenanya LTNNU PWNU NTB akan menggagas mini library di Hotel-hotel, Bandara, Darmaga, dan lainnya. Kami akan menyediakan buku pendamping tentang Islam Rahmatan Lil'aalamiin. Juga pemerintah harus men support untuk awal gerakan ini.
Lebih-lebih NTB akhir-akhir ini masih diperbincangkan dengan informasi yang tak mengenakan. Salah satunya adalah soal maraknya narkoba dan terorisme. Dengan melihat penomena tersebut LTNNU NTB angkat bicara dan memberikan solusi kongkrit menghadapi masalah tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua LTNNU NTB Suaeb Qury kepada TIMES Indonesia di Mataram, Rabu, (4/12/2019).
Pemerintah daerah kata Suaeb, harus mempunyai gagasan dan menerima gagasan dalam memberantas permasalahan besar semacam narkoba dan terorisme. Tentu harus dimulai dengan perlahan dan kongkrit di lapangan.
"Kenapa tidak pemerintah melakukan langkah-langkah nyata di masyarakat. Dengan cara membuat perpustakaan mini dengan menyiapkan buku-buku Narkoba dan terorisme di semua tempat, seperti di hotel dan tempat-tempat umum lainnya," ungkap Suaeb.
Dengan cara ini, tambahnya, bahwa diyakini akan membuat masyarakat tahu bagaimana ciri-ciri dari pada bahaya narkoba tersebut. Serta pada buku itu juga akan memudahkan masyarakat dalam mengenali ciri-ciri pengedar narkoba serta terorisme itu sendiri.
"Tentu kita menyiapkan perpustakaan mini tentang narkoba dan terorisme, sedikit tidak ini akan mampu memberantas dan semua kita masyarakat bawah akan ikut mengawasi hal tersebut. Jadi ini adalah tawaran kami dari LTNNU, masyarakat juga berhak tahu dan menjadi kontrol di lapangan terhadap maraknya narkoba dan terorisme yang mengancam masa depan anak bangsa kita," terang Ketua LTNNU suaeb Qury.
NTB Darurat Narkoba dan Terorisme, Suaeb Qury : PEMDA NTB Harus Ambil Langkah Kongkrit
Foto : Suaeb Qury, Ketua LTN NU NTB (Bumigoranews.com/wldn). |
Mataram (Bumigoranews.com)-Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang terdiri dari dua pulau yakni pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Kekayaan alam dan keindahan nya membuat provinsi ini menjadi sorotan dunia. Dengan memiliki banyak tempat destinasi wisata mulai dari pantai, Gili, hingga air terjunnya membuat provinsi ini begitu diminati oleh para wisatawan.
Ketua LTNNU PWNU NTB, mengatakan Nusa Tenggara Barat sudah lama dikenalkan sebagai wisata halal "halal tourism", karena sering disebut sebagai pulau 1001 masjid. Hotelnya pun hampir mencapai 1000 hotel di NTB. Namun sayang budaya literasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah tidak begitu diperhatikan.
"Kita sudah diperkenalkan ke dunia internasional, bahwa NTB adalah wisata halal. Dimana dengan adanya ribuan masjid, dan ribuan hotel. Tapi, kita masih kurang memperhatikan budaya literasi di NTB ini. Harusnya pemerintah daerah menginisiasi itu," ucap Suaeb Qury
Artinya NTB harus mencerminkan adanya membangun jendela dunia pariwisata yang melek juga dengan literasi. Tapi kita selalu dikejutkan dengan images masih tidak terkontrol nya peredaran narkoba di NTB. Zona merah ancaman teroris.
"Kita butuh satu cara pandang dan wawasan masyarakat melek dengan dunia itu. Caranya? Membumikan dunia literasi dengan pandangan Islam Rahmatan Lil'aalamiin. Kita taruh juga buku-buku bacaan tentang bahaya narkoba, bahaya terorisme dan radikalisme, baik di hotel-hotel atau di tempat umum lainnya. Supaya ada counter untuk wawasan mereka." kata Ketua LTNNU NTB.
Oleh karenanya LTNNU PWNU NTB akan menggagas mini library di Hotel-hotel, Bandara, Darmaga, dan lainnya. Kami akan menyediakan buku pendamping tentang Islam Rahmatan Lil'aalamiin. Juga pemerintah harus men support untuk awal gerakan ini.
Lebih-lebih NTB akhir-akhir ini masih diperbincangkan dengan informasi yang tak mengenakan. Salah satunya adalah soal maraknya narkoba dan terorisme. Dengan melihat penomena tersebut LTNNU NTB angkat bicara dan memberikan solusi kongkrit menghadapi masalah tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua LTNNU NTB Suaeb Qury kepada TIMES Indonesia di Mataram, Rabu, (4/12/2019).
Pemerintah daerah kata Suaeb, harus mempunyai gagasan dan menerima gagasan dalam memberantas permasalahan besar semacam narkoba dan terorisme. Tentu harus dimulai dengan perlahan dan kongkrit di lapangan.
"Kenapa tidak pemerintah melakukan langkah-langkah nyata di masyarakat. Dengan cara membuat perpustakaan mini dengan menyiapkan buku-buku Narkoba dan terorisme di semua tempat, seperti di hotel dan tempat-tempat umum lainnya," ungkap Suaeb.
Dengan cara ini, tambahnya, bahwa diyakini akan membuat masyarakat tahu bagaimana ciri-ciri dari pada bahaya narkoba tersebut. Serta pada buku itu juga akan memudahkan masyarakat dalam mengenali ciri-ciri pengedar narkoba serta terorisme itu sendiri.
"Tentu kita menyiapkan perpustakaan mini tentang narkoba dan terorisme, sedikit tidak ini akan mampu memberantas dan semua kita masyarakat bawah akan ikut mengawasi hal tersebut. Jadi ini adalah tawaran kami dari LTNNU, masyarakat juga berhak tahu dan menjadi kontrol di lapangan terhadap maraknya narkoba dan terorisme yang mengancam masa depan anak bangsa kita," terang Ketua LTNNU suaeb Qury.
Post a Comment