Catatan Kecil
Masyarakat Teriak, Penguasa Naik Lagi
foto ilustrasi diambil dari google Pantura.com |
Artikel ini ditulis redaktur dalam tema minggu yang dihimpu hasil observasi lapangan dalam realitas trending topik publik pasca Pemilu Serentak 2019, Salam redaksi semoga para pembaca ada hikmah dan mamfaatnya bersama.
Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019, yang kerab disebut pesta demokrasi para rakyat untuk memilih para pemimpin-pemimpin di kursi panas dengan diharapkan membawa perubahan terhadap kebijakan ekonomi sosial, dan budaya.
Itu hanya nyanyian saja, ketika masyarakat inginkan perubahan dengan teriakan yang sekencang-kencangnya dan itu tidak akan pernah berguna, ia pun layu hanya sekejap mata dalam hitungan permenit dan perdetik dengan selembar kertas berwarna biru.
Inilah kisah pemilu serentak hari ini yang tidak bermoral dan beretika, jika tawaran materi menjadi bahan perdebatan sebagian kita, tidak dengan gagasan dan ide membawa perubahan setiap calon pemimpin, aduh memang hal tersebut tidak ada berguna, maka jadilah kesimpulannya jangan menyalahkan dan disalahkan karena semua sudah berbekas.
Dimasa itu, sebagian masyarakat ingin teriak dan menjerit dengan keluh dan kesahnya meminta bantuan pembangunan tidak terdengarkan suara rintihan oleh sang wakil rakyat kala itu.
Keterbelakangan terus ada tidak ada sentuhan hingga lama waktu tidak ada terjawab oleh sang wakil rakyat yang duduk di kursi panas selama 5 (lima) tahun waktunya, kemana harus bertanya,? Siapa yang akan menjawab,? Itulah pernyataan yang lama terpendam.
Dalam seketika bahasa dan suara iti diam beku dan membisu, ketika selembar uang menggebu ditangannya, habis cerita luka terpendam kala itu.(red)
Post a Comment