Buy template blogger

ITDC Tak Lebih Dari Calo Pembangunan, Pemerintah Daerah Hanya Jongos

Foto Dua LSM dan Aktivis Senior Lombok Tengah, Samping Kiri Hasan Masat dan Samping Kanan Ahmad SH. (Bumigoranews.com/ist)

Mataram,- Perhelatan WSBK atau World Superbike, balap motor ini adalah ajang bergengsi setelah kelas premium MotoGP dan sama-sama berada dibawah naungan Dorna dan Federation Internasionale de Motocyclisme atau FIM. Pertamina Mandalika international street sircuit akan membuka event balapan pada 12 sampai 14 Nopember 2021 mendatang dengan gelaran Asia Talent Cup yang akan di hadiri langsung oleh presiden RI Joko Widodo. 

Salah satu LSM Lombok Tengah, Hasan Masat dari LeSA Demarkasi menyoroti hal tersebut sebagai acara yang mewah diatas derita rakyat. Hasan menyampaikan bahwa kegiatan di KEK tersebut sesungguhnya jauh dari rasa keadilan yang sedang dihadapi oleh banyak pihak terutama masyarakat Lombok Tengah. 

“Apa yang akan membuat kita senang dengan event ini, semua seperti kesenangan yang bergelombang disekitar kita tetapi disisi lain masih banyak masyarakat yang terpinggirkan, terhina di tanah sendiri.” kata Hasan Aktivis pada 90 an di Mataram. Senin, 8 November 2021.

Hasan lebih lanjut mengatakan bahwa persoalan lahan yang berlarut-larut adalah salah satu contoh betapa mega proyek tersebut menyimpan luka dan persoalan, menurutnya ITDC dalam tahapan pembangunan saja sudah jauh melenceng dari kaidah membangun yang baik. Masyarakat selalu dihadapkan dengan pendekatan keamanan yang selalu berakhir dengan ketidakjelasan, penggusuran bahkan ancaman penangkapan.

“Apakah Lombok bangga dengan pembangunan sirkuit ini, silahkan saja, tetapi jika pembangunan kemudian juga tidak mengindahkan kemaslahatan, maka pembangunan itu sendiri hanya kedok bisnis semata. Sementara itu pemerintah kabupaten dan provinsi hanya jadi juru damai dan pesuruh ITDC jika muncul gejolak, persis seperti petugas partikelir di zaman onderneming. Presiden harus melihat itu, pemerintah pusat tidak boleh diam. ITDC ini membuat pemerintah daerah seperti jongos,” Tegasnya.

Dikesempatan terpisah Direktur Publik Institute Ahmad menyampaikan bahwa perhelatan ini adalah merupakan bagian dari kepercayaan dunia internasional dalam olah raga balap terhadap Indonesia setelah 24 tahun sejak race terakhir di sirkuit sentul pada 1997. 

“Tentu ada apresiasi atas kerja keras pemerintah dalam hal ini, baik pusat dan daerah, sehingga semua pihak harus mensukseskan gelaran ini, tentu NTB sebagai tuan rumah harus memberikan pelayanan dan suguhan terbaik.” Tegas pemuda yang akrab di panggil Bang Memed. 

Ketika dikonfirmasi terkait beberapa persoalan yang belum menemukan titik terang Ahmad menyatakan bahwa pemerintah harus segera menyelesaikan dan ini tidak boleh menjadi preseden. 

“ITDC sebagai bagian dari usaha yang disuntik pemerintah harus bertanggung jawab penuh atas situasi yang berkembang, jangan di tumpuk terus tanpa penyelesaian. ITDC harus segera koordinasikan semuanya dengan Pemkab dan Pemprov, kewenangan mereka sebatas mana, jika tidak maka acara balap bisa terganggu dengan hal-hal yang membutuhkan klarifikasi lebih lanjut, seperti lahan dst.” Tutup Ahmad.

Older Posts
Newer Posts
Bumigoranews.com
Bumigoranews.com Kami hadir sebagai pemberi informasi kepada publik dari hal yang terkecil di rangkum dalam berita yang terpecaya akurat dan transparan. Alamat Redaksi Respang Desa Bakan Kecamatan Janapria lombok tengah

Post a Comment

deskripsi gambar

Ads Single Post 4

deskripsi gambar